Berkemas untuk Pulang

Hari ini saya sedang mulai berkemas diri. Menyisakan ruang-ruang kosong agar bisa memuat lebih banyak. Ya, berkemas adalah satu bagian kecil dalam sebuah perjalanan yang sungguh membangkitkan kegembiraan. Terlebih perjalanan pulang ke kampung halaman.

Tak terasa, 3 tahun lagi genap seperempat abad kumenetap di sini. Di kota yang konon adalah poros negeri ini. Dimana peredaran waktu memang begitu cepat terasa. Jam cepat sekali berganti hari. Dan malam seperti terburu-buru berganti pagi.

Satu aktifitas belum terselesaikan, muncul pekerjaan lain menunggu. Satu masalah teratasi, timbul masalah baru lainnya yang menanti dicarikan solusi. Demikian seterusnya, hingga kita bak berada dalam sebuah arena pertandingan lari. Tak ada pilihan lain kecuali terus ikut berlari, atau kita kan tertinggal di titik start. Sebenarnya cukup mengenaskan barangkali. Karena rupanya garis finish tak kunjung kita jumpai X_X

Maka, esok kami putuskan memotong rutinitas panjang itu. Menggunting rangkaian aktifitas, untuk sejenak ’break’ meninggalkan keriuhan hari-hari. Meluncur menyusuri jalanan berkelok menuju tempat yang semakin hening di kejauhan sana. Menyaksikan hamparan sawah membentang. Mendengarkan gemericik air sungai yang mengalirinya. Melihat kerlap-kerlip kunang di halaman rumah nan teduh oleh pepohonan yang mengitari.

Ya, di sanalah kami kan menuju. Sebuah kampung dengan nilai kesejarahan yang tak pernah berkurang dari waktu ke waktu.

Dan buatku, ada sebuah alasan maha penting lainnya yang adalah menjenguk Ibuhttp://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/12/07/tentang-ibuku-514016.html

Semoga Allah memberi kemudahan dan kelancaran perjalanan,

Mengijinkanku tuk mengunjunginya di esok lusa,

Aku pun berkemas dengan segenap rasa,

Membayangkan sorot mata yang kian redup itu kan berbinar ceria….

Mendengarkan oleh-oleh sekantong cerita yang kubawa serta

Dan segenggap rindu yang ingin tumpah ruah di pangkuannya

Karena kutahu, beliau masih setia menungguku…

Sampai ketemu Ibuku…. :):)

Tinggalkan komentar